Polresta Banyuwangi Lakukan Pengamanan Aksi September Hitam oleh PMII

BANYUWANGI - Polresta Banyuwangi melakukan pengamanan terhadap aksi demonstrasi bertajuk "September Hitam" yang dilakukan oleh mahasiswa dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di depan Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi, Kamis malam (19/9/2024).

Baca juga: Kapolda Jatim Letakkan Batu Pertama Pembangunan Mako dan Gedung SPKT Polres Sumenep

Aksi yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini bertujuan untuk menyuarakan berbagai tuntutan terkait kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat, khususnya yang berhubungan dengan isu-isu sosial, ekonomi, dan kebijakan lainnya. 

Polresta Banyuwangi yang berperan menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bentrokan atau kerusuhan. Hingga saat ini, aksi berlangsung dengan damai, dan Polresta Banyuwangi memastikan bahwa semua protokol keamanan diterapkan untuk melindungi para demonstran serta masyarakat di sekitar lokasi aksi.

Baca juga: Hari Bhayangkara ke – 77, Polda Jatim Gelar Kompetisi Ludruk dan Esports Ciptakan Pemilu Damai

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nanang Haryono, S.H., S.I.K., M.Si., melalui Kasat Samapta Polresta Banyuwangi AKP Basori Alwi, S.H., M.H., yang mimpin giat pengamanan aksi "September Hitam" menyampaikan bahwa Polresta Banyuwangi melakukan pengamanan sesuai prosedur untuk memastikan aksi berjalan dengan tertib, aman, dan damai.

Baca juga: Hut Bhayangkara KE 77, Mengenal Biografi Kombes Pol Puji Santoso Polisi Baik, Selama 28 Tahun Emban 20 Jabatan Strategis Ditubuh Polri

"Kami juga menekankan pendekatan humanis dalam menjaga jalannya aksi ini. Harapannya, para peserta aksi dapat tetap menjaga ketertiban sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya, " ucap AKP Basori.

Baca juga: Polri Tangkap 457 Tersangka TPPO, 1.476 Korban Diselamatkan

AKP Basori juga menegaskan, telah menyiapkan personel yang cukup dan siap mengawal jalannya aksi dari awal hingga akhir, dengan tetap menghormati hak para demonstran untuk menyampaikan aspirasi mereka. (***)